Rabu, 07 Maret 2012

Review Film Ides Of March


The Ides Of March
Film The Ides of March adalah sebuah film drama berbau politik. kisah ini menceritakan tentang seseorang staf idealis yang sangat cocok untuk calon presiden pemula yang kemudian mendapat bimbingan kursus kilat tentang politik namun politiknya kotor selama melakukan tugasnya kampanye.
Film ini bercerita tentang pemilihan presiden di Amerika Serikat. Dalam film ini segala cara di halalkan untuk mencapai kemenangan dalam pemilihan presiden. Dalam film ini tedapat dua kubu partai politik. Morris dan Pullman maju sebagai calon Presiden.
Morris memiliki seorang konsultan atau staf sukses dalam kampanyenya, Stephen Mayers atau Steve. Dia seorang konsultan politik yang sangat pintar, tapi dia juga seorang konsultan politik yang sangat licik, segala cara dihalakan agar Morris menang.
Stephen Meyers adalah Manager Kampanye Junior untuk Mike Morris yang merupakan Gubernur Pennsylvania dan calon presiden Demokrat, yang akan bersaing melawan Senator Pullman. Para calon akan berkampanye di Ohio. Kedua kampanye berusaha untuk meminta dukungan dari North Carolina Senator Thompson.
Setelah debat berlangsung, Duffy, Manajer Kampanye dari Pullman menghubungi Steve dan meminta pertemuan rahasia dengannya. Steve bertemu dengan Duffy, dan Duffy menawarkan kepadanya posisi dalam kampanye Senator Pullman. Steve menolak, dan menegaskan bahwa ia percaya di Morris. Duffy mengatakan bahwa optimisme Steve  tidak akan bertahan, dan Morris akhirnya akan sinis dan korup seperti kandidat lainnya.
Dikantor Morris, Steve bertemu dengan Molly, seorang wanita yang magang untuk mensukseskan Kampanye Morris. Steve dan Molly memiliki hubungan khusus. Tapi ternyata Molly juga memiliki hubungan singkat dengan Morris, yang menyebabkan Molly hamil. Steve beniat membantu Molly untuk mengaborsi bayi Morris. Dan menyuruh agar Molly pergi dari kancah politik Morris.
 Steve mengaku kepada Paul bahwa ia bertemu dengan Duffy, yang mengatakan bahwa Pullman Meyers akan menawarkan Senator Thompson ke posisi Sekretaris Negara, menjamin kemenangannya dengan membawa ratusan delegasi dengan dia. Ida, seorang reporter New York Times, mengungkapkan bahwa ia mengetahui pertemuannya dengan Duffy dan ia akan mempublikasikan kecuali Steve memberinya semua informasi tentang pertemuannya dengan Thompson. Steve datang ke Paul, dan menyatakan bahwa Ida mengetahui pertemuannya dengan Duffy. Paul  mengungkapkan bahwa ia membocorkan pertemuan untuk Ida dan kelakuan Steve menunjukkan "kurangnya loyalitas" terhadap Morris dengan melakukan pertemuan diam-diam  dengan Duffy. Dan Steve dipecat dari kantor kampanye Morris.
Steve datang ke Duffy dan menawarkan bekerjasama untuk Duffy tapi Duffy tidak ingin mempekerjakan Steve.Duffy mengaku ia bertemu dengan Steve dalam rangka untuk mendorong Steve  memberitahu Paul tentang pertemuan itu. Duffy dengan benar meramalkan bahwa ini akan mengarah Paul untuk menghapus Steve dari kampanye Morris, sehingga melemahkan Morris. Sementara itu, Molly mengetahui bahwa Steve telah dipecat dan karena takut rahasianya sekarang akan terkena begitu dia pergi.Molly akhirnya bunuh diri dengan memakan pil obat kandungan sebanyak mungkin. Steve  merasa bersalah tentang hal ini, dia  bermaksud untuk mengekspos perselingkuhan Morris dengan Molly.
Steve  kemudian bertemu Morris dan mengatakan kepadanya bahwa ia akan mengekspos perselingkuhan dengan Molly jika Morris tidak menggantikan Paul dengan dirinya sendiri, serta menawarkan Senator Thompson. Morris mengalah ketika Steve mengaku ia memiliki catatan bunuh diri yang katanya dia mencuri dari kamar Molly. Kemudian di pemakaman Molly,Paul memuji Steve karena menggunakan rahasia sendiri untuk keuntungannya. Setelah menerima dukungan Thompson dan delegasi nya, sehingga memberinya cukup delegasi untuk mendapatkan nominasi, Morris menjadi calon.
Steve menghadiri sebuah konferensi pers yang diselenggarakan oleh Ida. Dia menyadari Duffy yang benar, dan ia telah mengkhianati semua yang dia percaya untuk sukses dan balas dendam. Dan film ini berakhir dengan kemenangan yang diraih oleh Steve.
Yang menjadi komunikator politik dalam film ini adalah Stephen Meyers atau Steve. Dan komunikannya adalah Morris, karena dia cenderung mendengarkan Steve. Dan juga para pemeran yang lainnya (pemeran pendukung)
Tema yang diangkat film ini adalah loyalitas terhadap majikan, betapa korupnya moral pemain politik, dan juga hal -hal yang dihalalkan mereka untuk sukses.
Dalam film ini, menunjukkan bahwa Politik yang ada sekarang penuh dengan kecurangan, segala cara dilakukan untuk mendapatkan hasil yang para politikus inginkan.dan ternyata bukan hanya system politik di Indonesia yang raut maut, tapi Sistem politik di Luarpun sama kacaunya dengan Indonesia. Entah kapan politik yang bersih akan tercipta.]

Nama : Fitri Aprilly Sri M.S
Kelas : Humas A
NIM : 1210406015